BEBERAPA PRASANGKA NEGATIF THD ISLAM
>> 29 Agustus 2013
1. PRASANGKA PERTAMA : “Sholawat
Nabi”
Orang-orang
Non-Muslim menyangka bahwasannya Nabi Muhammad SAW (nabinya orang-orang Islam)
saja “Belum tentu Selamat”, oleh karenanya harus dido’akan oleh Ummatnya
melalui “Sholawat”. Hal ini sama sekali tidak benar dan sangat keliru. Karena
pada hakekatnya “Sholawat kepada Nabi Muhammad/Rasulullah” adalah bukan do’a
untuk mendo’akan beliau, akan tetapi :
1)
“Pernyataan SALUT”
& “Pernyataan HORMAT” kepada
Beliau selaku Nabi yang paling cinta dan sangat membela ummatnya. Disamping itu
juga karena beliau sebagai Nabi yang paling “SUKSES” diantara para Nabi yang
telah diutus oleh Allah SWT, sehingga Beliau dijuluki sebagai “Sayyidul Anbiya”
(Pemimpin Para Nabi).
2) Sholawat merupakan “Perintah dari Allah SWT” kepada
orang-orang mukmin yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana Firman
Allah SWT didalam Al-Quran: “Innallaha Wa
Malaaikatahu Yusholluuna ‘Alan Nabi, Yaa Ayyuhalladziina Aamanu Shollu ‘Alaihi
Wasallimuutasliima” (QS. Al-Ahzab ayat 56 Yang Artinya: Sesungguhnya
Allah dan Para MalaikatNya bersholawat kepada Nabi, Wahai orang-orang yang
beriman bersholawatlah kepadanya (Nabi) serta Ucapkanlah Salam Penghormatan
kepadanya).
Bahwasannya Rasulullah SAW, Jika saja mereka
(Non-Muslim) tahu, adalah satu-satunya manusia di dunia ini yang “Ma’shum”
(terbebas dari dosa). Karena dosa-dosa Beliau yang telah lalu, sekarang, maupun
yang akan datang (itupun bila ada) sudah dijamin Ampunannya oleh Allah SWT (QS.
Al-Fath : 2). Jadi dengan demikian, maka sebenarnya “tidak perlu lagi dido’akan oleh ummatnya”, karena beliau sudah
PASTI SELAMAT dan PASTI MASUK SYURGA FIRDAUS sebagaimana yang dijanjilan oleh Allah
SWT.
Ada 4 (empat) Orang di dunia ini yang PASTI akan mendapatkan “sholawat” (RAHMAT) dari Allah SWT, yakni sebagai berikut :
1. Yang pertama, Pastilah : ROSULULLAH.
2. Orang Mu'min yang Bersholawat kepada Rosulullah.
Orang-orang
mukmin yang bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW akan mendapatkan “Sholawat”
dari Allah & Para MalaikatNya sebanyak 10x lipat dari yang ia sholawatkan
untuk Nabi. Misalnya, bila ia bersholawat sebanyak 1x maka Allah akan bersholawat
untuknya sebanyak 10x begitu juga Para MalaikatNya. Bila ia bersholawat
sebanyak 10x maka Allah dan Para MalaikatNya akan bersholawat untuknya sebanyak
100x serta ia akan mendapat “RAHMAT” sebanyak 100x pula dari Allah SWT.
3. Orang-orang yang SABAR.
Orang-orang
yang SABAR akan selalu didampingi oleh Allah SWT di manapun mereka berada (“Innallaha Ma’ash Shoobiriin” = “Allah
bersama orang-orang yang sabar”). Disamping itu juga yang paling dijanjikan
oleh Allah SWT bagi orang-orang yang sabar adalah: “Salamun ‘Alaikum Bima Shobartum”. Allah memberi keselamatan kepada
orang-orang yang Sabar tersebut dengan mengucapkan: “Selamat bagimu wahai
Orang-orang yang Sabar”.
Orang-orang Non-muslim
banyak yang mengatakan bahwa: SABAR itu MENYAKITKAN, sehingga ada sebuah PEMEO
terkenal diantara mereka yaitu : “SABAR is PAINS”.
Ya, betul ! Dalam
hal ini penulis sangat setuju dengan “definisi” sabar yang mereka kemukakan
dalam PEMEO tersebut, TETAPI bagi Penulis Kata
“P-A-I-N-S” tersebut adalah berarti sebagai
berikut :
P
|
-
|
Positive
|
“PERILAKU
yang POSITIF dalam SITUASI NEGATIF bagaimanapun"
|
|
A
|
-
|
Attitude
|
||
I
|
-
|
In
|
||
N
|
-
|
Negative
|
||
S
|
-
|
Situations
|
||
Maka dalam hal ini kemudian Penulis punya “definisi” tersendiri yang LEBIH MENGENA & LEBIH PAS tentang SABAR tersebut, yakni : “SABAR is PATIENTS”. (SABAR itu KESABARAN)
P
|
-
|
Positive
|
“Perilaku,
Pikiran, Tindakan & Emosi yang POSITIF dalam setiap Situasi COBAAN yang
bagaimanapun NEGATIFnya."
|
|||||
A
|
-
|
Attitude,
|
||||||
T
|
-
|
Thinking,
|
||||||
I
|
-
|
Implementation, and
|
||||||
E
|
-
|
Emotion, in
|
||||||
N
|
-
|
Negative
|
||||||
T
|
-
|
Test
|
||||||
S
|
-
|
Situations
|
||||||
Perintah supaya Ber-SABAR terdapat di dalam Al-Qur’an Surat Ali-Imron Ayat 200 sebagai berikut : “Wahai Orang-orang yang Beriman, Bersabarlah dan Perkuatlah Kesabaran diantara Kalian, Bersiap-siagalah serta Bertaqwalah kepada Allah agar Kalian memperoleh Keberuntungan”.
Macam-macam SABAR
yang SANGAT dianjurkan oleh Rosulullah kepada Orang-orang yang Beriman :
1). SABAR dalam Ibadah (Ash-Shobru fil ‘Ibadah)
2). SABAR ketika Tertimpah Musibah (Ash-Shobru ‘indal Mushibah)
3). SABAR terhadap Kehidupan Dunia (Ash-Shobru ‘anid Dunya)
4). SABAR untuk Tidak Melakukan Maksiat (Ash-Shobru ‘anil Ma’shiyah)
5). SABAR dalam Perjuangan/Perang (Ash-Shobru fil Jihad)
4. Orang-orang yang Ber-DZIKIR kepada Allah SWT.
Dzikir kepada
Allah itu lebih baik daripada menginfakan emas, perak dan berperang di jalan
Allah, sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi di dalam Haditsnya : "Maukah
aku beritahukan kepada kalian amalan yang paling baik dan paling suci di mata
Raja (=Allah) kalian, dan lebih baik daripada menginfakkan emas dan perak serta
lebih baik daripada berperang di Jalan Allah ?" Yaitu : Dzikir kepada
Allah SWT".
Allah
ber-Firman di dalam Surat Al-Ahzab 41-42 : "Wahai
orang-orang yang beriman, ingatlah kepada Allah dengan Dzikir yang sebanyak-banyaknya.
Dan bertasbihlah kepadaNya setiap pagi dan petang".
Dan juga Allah
ber-Firman : “…Ketahuilah, hanya dengan
mengingat kepada Allah (Dzikir) sajalah maka Hatimu akan menjadi Tenang/Damai”
2.
PRASANGKA KEDUA : “Di dalam ISLAM juga terdapat BANYAK TUHAN”
Pernyataan ini banyak dikemukakan oleh orang-orang
Non-Muslim yang mendefinisikan beberapa Ayat Al-Qur’an secara SALAH karena “ketidakpahaman”
mereka tentang Islam. Diantaranya Ayat : “Inna
Nahnu Nazzalna Dzikro, Wa Inna Lahu Lahaafidjuun.” (Artinya: Sesungguhnya
KAMI yang menurunkan Al-Qur’an, dan KAMI pula yang akan Menjaganya).
Ayat tersebut berisikan kata ”KAMI” yang menandakan
lebih dari satu yang berarti “BANYAK”. Dengan demikian, mereka (Non-Muslim)
menganggap bahwa Tuhannya orang Islam juga “banyak”, BUKAN SATU SAJA. Hal ini
merupakan “MISUNDERSTANDING” (salah kaprah) yang SANGAT JAUH. Padahal kata
“KAMI” pada ayat tersebut mengacu kepada “ALLAH & APARATNYA”. Siapa
aparatNya tersebut ? Tak lain dan tak bukan adalah MALAIKATNYA yaitu JIBRIL (dalam
hal ini).
Malaikat Jibril adalah Malaikat yang diutus oleh Allah
SWT sebagai perantara diturunkannya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW. Jadi
Jibril ini juga diakui oleh Allah SWT eksistensinya dan atas usaha dan
bantuannya menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi SAW ayat demi ayat hingga memakan
waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari.
Justru apabila Allah SWT tidak menyebut kata “KAMI”
maka “TIDAK REALISTIS” atas kejadian turunnya Al-Qur’an (yang disebut Nuzulul
Qur’an) tersebut. Disini, justru terbuktikan bahwa Tuhannya orang Islam tidak
SEMENA-MENA dengan Kehendak Nya sendiri… Padahal kalau Allah mau, Dia bisa saja
melakukan hal itu karena Dia-lah yang PALING BERKUASA atas semua CiptaanNya.
3. PRASANGKA KETIGA : “Islam juga mengakui Tuhan yang berbentuk Manusia (cq. Isa A.S.)”
Kesalahpahaman, ketidakmengertian, ataupun kesengajaan
ini timbul karena ada ayat di dalam Surat An-Nas yang berbunyi : “Ilaahin
Naas” (Tuhan Manusia). Dengan demikian, mereka menganggap bahwa Islam
sebenarnya juga mengakui Nabi Isa AS sebagai TUHAN ! Ini sama sekali keliru ! Ayat dalam surat An-Nas tersebut
justru mengatakan bahwa : “Allahlah
Tuhannya Para Manusia” BUKAN “Tuhan
yang berbentuk Manusia”!
Pemahaman yang disampaikan oleh orang-orang Non-Muslim
ini bisa saja disengaja (padahal mereka mengetahui) untuk menimbulkan DUKUNGAN
MORIL bagi agama mereka yang mengakui Manusia (yakni Isa) sebagai TUHAN
MEREKA”. Di samping itu juga sebagai “FAITH ACCOMPLY” (pemaksaan kehendak)
mereka tentang Makna “KETUHANAN” (Aqidah) di dalam AGAMA mereka sendiri.
4.
PRASANGKA KEEMPAT : “Alam atau Jagat Raya serta Segala Isinya ini terjadi
dengan sendirinya secara Acak” – Teori
Evolusi
Untuk
menjelaskan hal ini kita harus membahasnya dari segi Ilmu Pengetahuan (IPTEK)
karena Pemahaman (Teori) ini timbul dari orang-orang yang sangat mendukung
Iptek (Terutama Para Evolusionis) dan para pendukungnya Charles Darwin yang telah
menggulirkan TEORI SESAT tersebut.
Kata “Random”
(acak) dalam terminologi Iptek adalah : “Suatu kejadian yang Hasilnya tidak bisa
diprediksi secara pasti dan tidak akan terjadi “hasil yang sama” secara
berulang-ulang. Contohnya, bila kita mengambil satu angka dari 1.000.000 sampel
angka dari mulai angka Nol sampai dengan angka 1.000.000 maka kemungkinan yang
terjadi adalah “seper-satu juta” kemungkinan angka tersebut keluar. Itu untuk setiap
kali pengambilan “sampel acak” tersebut. Sehingga probabilita terpilihnya angka
berapapun SANGAT KECIL SEKALI yakni “satu per satu juta kemungkinan”. Maka
“tidaklah mungkin” terpilihnya angka 1 (misalnya) pada setiap kali pengambilan
sampel acak akan berjumlah 1.000.000 kali frekuensinya. Hal ini bisa dikatakan “IMPOSSIBLE”
(SANGAT TIDAK MUNGKIN – karena probabilitanya sangat kecil sekali, yakni hanya
satu banding satu juta saja). Maka Silahkan Anda buktikan sendiri ! Benarkah
demikian “Inkuntum Ta’lamuun” ?
Nah, lalu
bagaimana dengan ciptaan Allah SWT “yang bernama MANUSIA” yang bermilyar-milyar
jumlahnya JIKA dijadikan sebagai Sampel Acak tersebut. Apakah MASIH WARAS untuk
mengatakan bahwa “kejadian bayi di dalam perut ibunya terjadi secara
acak/random dengan sendirinya” ?
Padahal kita
tahu, bahwa setiap Ibu yang melahirkan PASTI akan melahirkan “BAYI yang
berbentuk MANUSIA” → bukan melahirkan “BAYI yang berbentuk SPESIES LAIN”.
Apakah hal itu bisa disebut sebagai “Kejadian yang Acak/random” ?
Maka sangatlah
tidak masuk AKAL dan BODOH bagi orang-orang yang menganggap dirinya berilmu
pengetahuan tetapi mengatakan demikian.
Jadi, dengan
demikian setiap ciptaan (makhluk) yang diciptakan (yang terjadi) di dunia ini
pasti ada penciptanya, yaitu Allah SWT, sebagaimana FirmanNya di dalam Surat
Al-‘Alaq : “Kholaqol insaana min ‘alaq” (Artinya: Aku ciptakan Manusia
dari segumpal darah yang membeku).
Kemudian coba
lihat, proses penciptaan manusia di dalam rahim seorang ibu. Begitu “sophisticated”
(sangat canggih) prosesnya, bahkan tanpa adanya campur tangan serta tanpa
disadari sendiri oleh si ibu pemilik rahim tersebut. Jika proses penciptaan dan
ciptaan itu sendiri begitu “canggih”, pastilah SANG PENCIPTANYA jauh lebih
canggih (The most sophisticated).
Silakan Anda
renungkan !
Demikianlah beberapa Prasangka
Negatif yang dikemukakan oleh Orang-orang Non-Muslim kepada Agama Allah SWT
(Islam) ini. Semoga mereka-mereka yang memiliki Stigma Negatif tersebut diberi Hidayah oleh Allah SWT untuk dapat
mengerti akan HAKEKAT ISLAM yang Sebenarnya sebagai AGAMA yang RAHMATAN LIL
‘ALAMIN (Agama Kasih Sayang bagi Seluruh Makhluq Allah di Jagat Raya ini).
Amieen…Ya
Robbal ‘Alamin…
Wabillahit
Taufiq Wal-Hidayah
Wassalamu’alaikum
Warohmatullahi Wabarokaatuh