LAA ILAAHA ILLALLAH

LAA ILAAHA ILLALLAH

SEKAPUR SIRIH


ASSALAAMU'ALAIKUM WR. WB.
BISMILLAAHIR ROHMAANIR ROHIIM...

ALHAMDULILLAH, BLOG AL-ISLAM INI DIBUAT DENGAN TUJUAN UTAMANYA ADALAH DAKWAH ISLAMIAH SERTA MEMBERIKAN KEBEBASAN BEREKSPRESI DALAM BERAGAMA ISLAM BAGI PARA PEMELUKNYA DEMI TERCAPAINYA SUATU PEMAHAMAN YANG KOMPREHENSIF & MENDALAM TENTANG AGAMANYA MELALUI PRINSIP-PRINSIP SALING MENGHORMATI, SALING MENGINGATKAN SESAMA MUSLIM DENGAN BERLANDASKAN KEPADA TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA TANPA ADA NIAT SEDIKITPUN UNTUK MENDISKREDITKAN AGAMA-AGAMA LAIN DI LUAR AGAMA ISLAM.
(Pengasuh Blog)

MUTIARA ISLAM (1) :

MUTIARA ISLAM (2) :

MUTIARA ISLAM (3) :

ISLAM DAN MODERNISASI

>> 18 Oktober 2014


MENYOROT MODERNISASI DALAM ISLAM

Oleh : Abu Salma

Kita dapat mengaitkan secara ideologi, bahwa gerakan modernisme Islam yang sedang marak saat ini memiliki hubungan erat dengan sekte masa lampau, yaitu Mu’tazilah yang berkembang pada abad ketiga Hijriah. Walaupun sekte ini mengklaim menerima al-Qur’an dan Sunnah, namun mereka gemar melakukan ta’wil (mengintepretasikan dengan makna yang jauh) dan berpandangan bahwa ‘aql lebih didahulukan ketimbang naql (wahyu). Pada akhirnya, sekte ini pun memudar. Gerakan modernisme Islam di zaman ini, bukanlah berevolusi dari mu’tazilah, namun keduanya memiliki prinsip yang serupa dan mirip.

Apabila dijejak, sebenarnya gerakan modernisme ini berasal dari Eropa abad pertengahan, zaman dimana metodologi saintifis mulai berkembang di Spanyol dan berpandangan bahwa apa yang diajarkan gereja tidaklah benar secara saintifis. Hal inilah yang memicu awal terjadinya revolusi.  Pandangan dasar kaum modernisme terhadap semua agama adalah “agama dapat berubah-ubah menurut situasi dan kondisi serta tidak permanen dan kebenaran absolut itu tidak ada.”

Kaum modernis Yahudi dan Nasrani, berupaya menunjukkan bahwa agama masih relevan dengan manusia. Akhirnya mereka pun membuat-buat inovasi (bid’ah) di dalam agama agar manusia tetap tertarik dengan agama. Seperti ritual menyanyi di Gereja yang diperkenalkan pada tahun 1900-an. Mereka berupaya menyatakan bahwa ketuhanan (divinitas) dan manusia dapat dicampur di dalam injil (Bible), dan bahwa bagian yang benar di dalamnya haruslah tidak ketinggalan zaman (out of date). Mereka juga berpandangan bahwa agama senantiasa berubah seiring dengan perubahan zaman dan tidak ada kebenaran mutlak (absolut) di dalam Bible.

Pada zaman tersebutlah, banyak orang Islam yang berinteraksi dan belajar di Eropa. Hal ini menyebabkan mereka harus memilih diantara tiga hal : menerima konsep barat, menolaknya atau mencampurnya (reformasi Islam). Mereka yang menerima cara ketiga ini, atau yang disebut dengan modernis Islam, mengembangkan dan menfokuskan pemikiran mereka di Turki dan Mesir. Di Turki sebab negara ini di bawah pengaruh Inggris, dan di Mesir sebab Al-Azhar merupakan pusat ilmu pengetahuan Islam. Orang-orang di dalam gerakan modernisme ini lah yang menilai Islam berdasarkan akal mereka. Beberapa kesalahan mereka dalam hal ini adalah :
  • Menggunakan akal untuk hal-hal yang tidak dapat dinalar/dicerna (masalah ghaibiyah)
  • Menjadikan akal sebagai acuan, sehingga mereka akan menerima yang selaras dengan akal dan menolaknya yang berlawanan dengan akal.
  • Menghukumi wahyu dengan akal.
Sedangkan Ahlus Sunnah wal Jama’ah, meyakini bahwa menggunakan akal yang sehat akan mengarahkan kepada kesimpulan bahwa al-Qur’an dan Sunnah Nabi itu adalah benar, sehingga ajarannya harus didahulukan ketimbang akal murni semata.

Kenapa Gudang Modernisme Berada di Barat terutama Amerika ?

Kita tidak asing dengan pemikir-pemikir modernisme tanah air jebolan Chicago atau selainnya. Pemikiran-pemikiran mereka lebih cenderung medekonstruksi (merusak) tatanan Islam yang sudah ada dengan alasan rekonstruksi. Kenapa kiblat modernisme ini ke Barat? Menurut DR. Jamal Zarabozo karena mayoritas modernis menyatakan bahwa Barat dan dunia telah berubah menjadi civilized (beradab), dan Islam juga harus ikut ter-civilized. Modernisme lebih banyak menyebar di Barat terutama Amerika disebabkan :
  • Minimnya tokoh Islam yang membantah mereka, atau mereka memang tidak mau membantahnya karena masyarakat sendiri tidak mau mengkritik mereka.
  • Amerika mengizinkan muslim dari luar negeri untuk menjadi bagian dari masyarakat Amerika dan mereka tidak harus diakui sebagai muslim.
  • Banyaknya literatur, para ahli dan institusi di Amerika yang mengajarkan pemikiran modernis
Sebagai contoh, Yusuf Ali. Dia adalah penerjemah terkenal makna al-Qur’an. Padahal dia adalah seorang yang mengingkari apa yang tidak dapat diindera oleh akal (masalah ghaibiyah). Di dalam sebuah buku tentang Sejarah, dinyatakan bahwa Nabi Muhammad itu sebenarnya tidak berbeda dengan manusia lainnya, yaitu tidak ma’shum. Ada juga yang berpendapat bahwa sunnah itu bukanlah syariah dan kadang-kadang kita harus membuang hadits oleh sebab Alloh tidak mengoreksi kesalahan Nabi ketika beliau melakukan ijtihad. Di dalam masalah Fikih, kaum modernis menyatakan bahwa bunga bank itu halal, wanita yang mengalami menstruasi boleh sholat, dan seorang muslimah boleh menikah dengan pria kafir. Mereka juga mengatakan bahwa wajah wanita tidak pernah ditutup sampai 150 tahun setelah zaman Nabi, padahal hal ini sudah ada di zaman beliau. Mereka juga menyatakan bahwa hadits tentang tidak beruntungnya suatu kaum yang dipimpin oleh wanita adalah tidak benar dan tidak dapat diterapkan di zaman ini, juga poligami adalah terlarang. Ironisnya, semua ini mereka lakukan dengan rapi dan terorganisir, dengan segala bentuk media berupa majalah, televisi, konvensi dan literatur.

Kaum modernis, dapat mempengaruhi pemikiran umat dan metode berfikir mereka lah yang paling berbahaya bagi umat. Menurut mereka tidak ada urgensinya mempelajari aqidah sebab akal lah yang menghukumi naql. Mereka juga berupaya menyingkirkan sunnah dan mengatakan bahwa sistem ulama hadits tempo dulu tidak reliable lagi. Mereka menggunakan metodologi kritik ilmuwan nasrani terhadap Bible dan diterapkan kepada hadits dan ijma’ sahabat, dengan dalih studi kritis. Kita sebagai muslim memahami bahwa Nabi diberi petunjuk oleh Alloh dan kita bisa jadi tidak mampu memahami semua di dalam hadits dengan akal kita.

Sudah sering para modernis itu mempertanyakan peran sunnah di dalam syariah. Ada yang berpendapat bahwa sunnah itu urusan dunia bukan agama, walaupun di zaman Nabi sendiri, jadi sunnah itu adalah perkara yang berkaitan dengan musyawarah dan ijtihad. Yang lain berpendapat bahwa kita memerlukan ijtihad sendiri sebab waktu dan tempat telah berubah sehingga sunnah sudah sulit untuk diikuti. Semua ini dilakukan untuk melemahkan sunnah.

Yahudi dan Nasrani berupaya untuk membedakan manusia dari ketuhanan. Sedangkan kaum modernis berupaya untuk menunjukkan perbedaan Rasulullah sebagai seorang manusia biasa dan seorang Nabi. mereka juga menghindar dari mengikuti sunnah dengan membagi kehidupan Nabi menjadi beberapa bagian, sebagai seorang imam, hakim, pemimpin militer, pemimpin spiritual, nabi, dls. yang mana sebagiannya bukanlah merupakan ajaran ketuhanan dan bukanlah wahyu. Beberapa orang bahkan berani menyatakan bahwa setiap orang bebas untuk berijtihad, dan hukum bisa berubah walaupun dari al-Qur’an dan Sunnah.

Kesesatan Kaum Modernis

Ada beberapa hal yang menyebabkan kaum modernis terperosok ke dalam pemikiran dan pemahaman yang menyimpang, bahkan sesat. Berikut ini adalah diantaranya :

Pertama, premis dan asumsi mereka perlu disorot. Modernis melihat kepada dunia Barat dan mencoba untuk menafsirkan kembali (reinterpret) “agama lama” dengan sains modern dan zaman modern. Mereka berasumsi bahwa :

  1. Situasi zaman ini sudah maju atau berbeda (yaitu, bukan di zaman nabi lagi). Perlu diketahui, bahwa ide atau teori tentang kemajuan dan bahwa segala sesuatu adalah lebih baik sekarang merupakan ide Marxian dan Hegelian. Ide ini bertentangan dengan hadits dimana Nabi menjelaskan bahwa tiap generasi akan semakin buruk. Mereka harus membuktikan bahwa sekarang terjadi kemajuan, namun kemajuan dalam hal apa? Materil ataukah moril? Kaum modernis tidak memberikan definisi kemajuan yang dimaksudkan.  Menurut Islam, masyarakat yang maju adalah masyarakat yang semakin dekat dengan Alloh, yang memahami dan mengaplikasikan Islam dengan lebih baik, seperti para sahabat. Dan pada realitanya, masyarakat sekarang masih memiliki hal-hal yang demiliki oleh masyarakat zaman dulu (jahiliyah), seperti homoseksual, seks bebas, kriminalitas, dll.
  1. Agama itu relatif tergantung waktu dan tempat, oleh karena itu kita harus menilai Islam berdasarkan “sains modern”. Modernis mengklaim Barat sebagai ahli sains dan untuk itu Islam dinilai menurut kesesuaiannya dengan sains modern. Mereka mengira bahwa Barat adalah masyarakat yang dibangun di atas sains, namun mereka gagal memperhatikan bahwa tidak semua sains yang dikemukakan Barat itu berdasarkan fakta. Bahkan, pada realitanya, banyak sains yang diklaim oleh Barat ternyata tidak lebih dari sebuah hipotesis yang belum teruji dan terbuktikan, namun hanya sekedar klaim dan manipulasi publik dengan retorika ilmiah. Bahkan sebagiannya lagi hanyalah sekedar mitos belaka. Selain itu, perlu diketahui bahwa setiap sains itu memiliki filosofinya sendiri-sendiri, yang akan mengarah kepada kesimpulan masing-masing. Intinya, teori sains yang dikemukakan itu bukanlah kebenaran, lantas bagaimana bisa digunakan untuk menilai agama?!
  1. Cara berfikir sebuah masyarakat adalah berdasarkan lingkungannya, atau dengan kata lain cara berfikir masyarakat adalah produk dari lingkungannya. Kaum modernis menyatakan bahwa mayoritas agama berasal dari masyarakat dan lingkungannya, dan hal ini dapat dinilai di waktu kemudian. Oleh karena itu, hadits sangat tergantung hanya pada zamannya. Tidak ada bukti bagi hipotesis kaum modernis ini bahwa kebenaran agama itu relatif. Alloh sendiri menyatakan dengan tegas  bahwa al-Qur’an itu adalah al-Haq (kebenaran) yang lâ royba fîha (tidak ada keraguan di dalamnya), sedangkan kaum modernis menyatakan jika al-Qur’an tidak benar sekarang, maka al-Qur’an tidak pernah benar.
Kedua, metodologi yang mereka gunakan adalah keliru. Metodologi kaum modernis, adalah cara mereka menyesatkan orang kepada kesimpulan yang salah. Mereka mengklaim metodologinya saintifis atau ilmiah, padahal kenyataannya seringkali tidak konsisten, atau tidak berdasar dan memiliki bukti. Diantara teknik dan prinsip yang mereka gunakan termasuk :

  1. Al-Qur’an dan hadits. Mereka mengklaim al-Qur’an itu shahih/otentik dan mereka hanya mau mengikuti hadits otentik. Namun metode mereka di dalam menilai hadits berbeda dari metodologi ulama zaman dahulu yang menilai dengan kriteria ilmu yang kompleks dan metodologinya belum ada tandingannya dari agama manapun. Kaum modernis di dalam menilai keotentikan sebuah hadits hanya menggunakan akal mereka yang terbatas, padahal akal manusia itu berbeda-beda sehingga hasil produknya pun juga berbeda-beda. Oleh karena itu metodologi mereka ini tidak memiliki standar ilmiah dan rancu. Kaum modernis biasanya tidak suka dengan hadits-hadits yang memiliki makna spesifik, dan mereka lebih senang dengan hadits-hadits yang memiliki redaksi umum agar dapat dimultitafsirkan.
  1. Menggunakan hadits-hadits dha’if atau lemah untuk menyokong tujuan dan argumentasi mereka. Hadits yang lemah bisa mereka anggap shahih hanya karena selaras dengan akal dan keinginan mereka.
  1. Gemar menggunakan istilah-istilah yang rancu dan samar tanpa menjelaskan definisinya. Modernis seringkali menggunakan istilah baru seperti demokrasi, kebebasan dan kesetaraan, namun mereka tidak mendefinisikan secara jelas apa maksudnya. Bahayanya menggunakan istilah-istilah yang samar ini adalah, orang yang melemparkan kata atau konsep tersebut, berfikir bahwa mereka memaksudkannya dengan definisi yang diterima padahal kenyataannya tidak, sedangkan orang lain yang mendengarkannya bisa jadi mempercayai bahwa apa yang mereka utarakan itu benar adanya.
  1. Tidak mau membawakan semua informasi yang relevan dan terkait dengan subyek. Mereka hanya membawakan bukti yang mendukung pemahaman mereka saja.
  1. Memaksakan penafsiran mereka terhadap sebuah teks. Inilah yang dahulu dilakukan oleh kaum mu’tazilah, ketika mereka menyatakan bahwa akal lebih didahulukan daripada naql. Kaum modernis acap kali menyatakan Islam itu agama “rasional”. Ini tentu saja benar jika yang dimaksud bahwa segala sesuatunya dari Alloh tidak ada kontradiksi di dalamnya. Namun, jika yang dimaksud adalah kita dapat mempelajari segalanya di Islam dengan menilainya hanya dari akal kita aja, maka ini tidak dapat diterima. Kaum modernis juga sering kali mengatakan untuk mengikuti “ruh” Islam hanya untuk menghindar dari hukum syariat. Mereka menyatakan bahwa tidak apa-apa wanita tidak berhijab, yang penting ruh Islam masih dipegangnya di dalam hatinya. “Untuk apa berhijab fisik sedangkan hati tidak dihijabi?”, ini adalah propaganda kerdil yang sering dikatakan mereka, padahal Islam itu agama sempurna, mengatur masalah lahiriah dan batiniyah, masalah fisik dan hati.
  1. Membuka pintu ijtihad selebar-lebarnya bagi setiap orang. Padahal ijtihad ada perangkat dan syaratnya, dan tidak semua orang memiliki kapabel untuk berijtihad.
  1. Senang mengikuti pendapat yang ganjil dan tertolak. Mereka tidak segan-segan mempelajari buku-buku para ulama hanya untuk mengambil pendapat-pendapat mereka yang keliru dan ganjil, bukannya mengambil pendapat-pendapat yang selaras dengan al-Qur’an dan sunnah.
  1. Lebih condong mengikuti hawa nafsu di dalam memberikan hukum dan ‘fatwa’ tanpa ada dalil yang kuat. Tidak heran jika kita dapati mereka dengan mudah mengatakan, “musik itu mubah, karena Saya tidak mendapati ada hal yang salah dengannya. Bahkan musik itu menenangkan jiwa dan fikiran. Jikalau musik haram, niscaya dunia ini akan sepi…”. Orang seperti ini tidak menjawab dengan dalil, namun dengan perasaan dan hawa nafsunya.
Sesungguhnya, faham dan pembawa faham modernisme ini sangat berbahaya. Pondasi pemahaman mereka terhadap Islam adalah bias, tidak berdasar dan mengada-ada, bahkan mendestruksi konsep Islam yang sudah mapan dan matang. Maka merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu untuk membentengi diri, keluarga, sahabat dan kaum muslimin lainnya dari faham modernisme yang menyesatkan ini.

Sumber : diadaptasi dari Modernisme in Islam karya DR. Jamaludin Zarabozo

Read more...

Terbongkar, Struktur Organisasi Jaringan ISIS


SPEKTANEWS (Irak) Gerakan kelompok pemberontak takfiri ISIS (Islamic State Of Irak and Sham) bukan merupakan kelompok asal jadi dan sembarangan. Gerakan mereka diketahui sangat terkoordinir, rapih, dan profesional. Tak heran jika baru-baru ini terbongkar struktural organisasi kelompok ISIS yang menunjukkan gerakan ISIS telah terencana sedemikian matang.



Melansir The Daily Mail, Jumat (19/9), bocoran informasi struktural organisasi ISIS ini diperoleh dari sebuah Flashdisk dari rumah milik Abu Abdul Rahman Al-Bilawi, salah satu petinggi ISIS yang telah tewas beberapa waktu lalu.

Pemimpin tertinggi kelompok ISIS, Ibrahim Awwad Al-Samarra’i alias Abu Bakr Al-Baghdadi menunjuk beberapa orang kepercayaannya untuk memimpin sejumlah departemen dan divisi. Mulai dari divisi penjualan minyak hingga komunikasi internal dan keputusan tahanan mana yang akan dieksekusi dan bagaimana cara membunuhnya.

Jabatan tepat di bawah Abubakar Al-Baghdadi diduduki oleh Abu Ali Al-Anbari yang diberi kepercayaan memimpin wilayah Suriah. Sementara Abu Muslim Al-Turkmani memimpin wilayah Irak. Kedua petinggi ISIS itu membawahi masing-masing 12 gubernur.

Di bawah kepemimpinan Abubakar Al-Baghdadi juga ada Dewan Syura dan Penasihat Kabinet. Dewan Syura terdiri dari tiga pimpinan untuk masing-masing bidang.

Berikut ini bidang yang dibawahi Dewan Syura :

Ketua Divisi urusan mati syahid : Abu Suja

Ketua Divisi Logistik : Abu Kifah

Ketua Divisi Operasional Bom : Khairi Abed Mahmoud Al-Ta’ey

Menurut penelitian TRAC (Konsorsium Penelitian dan Analisis Terorisme) Abubakar Al-Baghdadi telah menunjuk tujuh orang petinggi ISIS sekelas Menteri yang bertugas sebagai penasihat kebijakan militer serta memberikan laporan langsung pada dirinya terkait kebijakan operasional di lapangan.



Ketujuh Orang Menteri-menteri ISIS itu adalah :

Menteri Sekretariat Negara : Abu Abdul Kadr

Menteri Urusan Penukaran Tawanan dan Tahanan Perang : Bashar Ismail Al-Hamdani

Menteri Pertahanan dan Keamanan : Abdul Wahid Khutnayer Ahmad

Menteri Keuangan : Abu Salah

Menteri Transportasi : Abu Hajar Al-Assafi

Menteri Imigrasi Jihadis : Abu Kasem

Panglima militer ISIS Wilayah Irak : Abu Abdul Rahman Al-Bilawi


Susunan organisasi ISIS juga memiliki tujuh dewan penting yakni, dewan keuangan (meliputi persenjataan dan penjualan minyak), kepemimpinan (menyusun aturan & kebijakan), dewan militer, dewan bantuan jihadis asing, dewan keamanan internal, dewan intelijen, dan dewan media.

Sumber : http://www.spektanews.com/2014/09/terbongkar-struktural-resmi-jaringan.html#sthash.QeSIGliO.dpuf

Read more...

Tak Tahan Terus Dianiaya Pemerintah Cina, Muslim Uighur Minta Doa Rakyat Indonesia


SPEKTANEWS (Cina) Di manapun di dunia, jika Muslim menjadi minoritas maka mereka akan selalu dilanda penderitaan yang nyata. Begitu pula dengan Muslim Uighur, yang penderitaannya sangat patut menjadi perhatian umat Islam dunia. Karena apa yang dialami Muslim Uighur tidak jauh beda dengan kondisi di Gaza, Suriah, maupun Patani. 



Demikian harapan para pengungsi Uighur saat ditemui Jurnalis Islam Bersatu (JITU) di Turki, akhir September 2014.

Saat ditemui, kondisi mereka sangat memperihatinkan. Amin yang berencana hijrah ke Suriah bersama keluarganya, mengaku terpaksa keluar dari kampung halamannya karena tidak tahan kezhaliman yang terus menerus dilakukan pemerintah China.

“Kami tidak ada pilihan. Di China kami disiksa, para Ulama kami dibunuh, dan kami dilarang mendirikan sekolah,” ujar Amin bersama istri dan satu anaknya bernama Muslimah (4 tahun).

Amin menerangkan Muslim Uyghur tidak bisa menjalankan ajaran Islam sepenuhnya di China.

“Bahkan untuk memelihara jenggot saja kami dipenjara,” katanya yang menerangkan ada ribuan Ulama Uyghur dipenjara oleh pemerintah China.

JITU pun mengkonfirmasi berita bahwa muslim Uyghur dipaksa untuk berbuka puasa oleh pemerintah China. Amin pun membenarkannya. Berita itu, katanya, bukanlah isapan jempol semata.

“Berita itu benar adanya. Kami dipaksa untuk berbuka puasa di bulan Ramadhan,” ujarnya prihatin.

Saat ditanya, apakah Muslim Uyghur memiliki situs khusus agar media-media di Indonesia bisa mengakses penderitaan Muslim Uyghur, Amin menjelaskan bahwa pemerintah China melarang mereka melakukan itu.

“Banyak dari kami takut berbicara ke dunia, karena pemerintah akan memenjara kami,” terangnya.

“Karena itu, seluruh akses informasi ditutup rapat-rapat oleh pemerintah China,” tambahnya.

Hal senada juga dikatakan Abdullah. Remaja berusia 18 tahun ini memilih keluar diam-diam dari kampung halamannya untuk hijrah ke Suriah. Bukan hal mudah bagi Abdullah untuk keluar. Sebab jika pemerintah China tahu dirinya akan pergi ke Suriah, pasti akan ditangkap.

Abdullah memaparkan nestapa muslimah Uyghur saat melahirkan. Tidak sedikit dari para muslimah tersebut harus berpisah dengan anaknya karena arogansi pemerintah China.

“Saat mereka lahir, bayi mereka diambil oleh pemerintah,” terangnya dengan bahasa Arab yang cukup fasih.

Intoleransi pemerintah untuk menghambat regenerasi umat Islam tidak berhenti di sana. Abdullah menerangkan meski usianya sudah 18 tahun tapi dia belum pernah merasakan sekolah agama formal.

“Di Provinsi Xinjiang, pemerintah melarang umat Islam untuk mendirikan madrasah,” tandas Abdullah yang menerangkan sebutan Xinjiang adalah bentuk stereotype pemerintah China.

Umat Islam di Provinsi Xinjiang lebih suka disebut Muslim Uyghur.

Untuk itu, Amin berharap Indonesia sebagai negara mayoritas muslim bisa peduli terhadap nasib saudaranya di Uighur. Sebab mereka sudah tidak tahan dengan tindak kekerasan yang dilakukan pemerintah China.

“Kami berharap agar muslim Indonesia selalu memberitakan kondisi kami. Ada ribuan ulama kami yang sekarang di penjara oleh pemerintah China. Mereka disiksa dan dibunuh. Kami minta muslim Indonesia mendoakan kami,” ujarnya.

Sumber : http://www.spektanews.com/2014/10/tak-tahan-terus-dianiaya-pemerintah.html#sthash.HY3IgfVc.dpuf

Read more...

SENJATA YANG DIPAKAI ISIS BUATAN ISRAEL


SPEKTANEWS (Irak) Tentara Irak berhasil menemukan sebuah tempat persembunyian senjata milik kelompok pemberontak ISIS dan melakukan penyitaan terhadap senjata-senjata tersebut. Yang mengejutkan, persenjataan milik ISIS yang disita tentara Irak ternyata adalah rudal LAV buatan Israel, selama operasi di dekat Tikrit.


Melansir situs syriasolidartymovement.org, (5/8), laporan itu mengatakan tentara menemukan tempat persembunyian itu dengan bantuan orang-orang dan laporan mereka, dan menyita sejumlah besar bom rakitan, granat berpeluncur roket, mortir, bom roadside, peluncur roket, dan peta.

Sebelumnya ISIS diketahui memang merupakan kelompok teroris ciptaan Israel dan Amerika. Itu sebabnya ISIS tidak melakukan penyerangan ke negara Yahudi tersebut meski ribuan warga Muslim Gaza dibunuh Israel secara membabi buta.

Hal tersebut semakin diperkuat dengan pernyataan Hillary Clinton yang ditulis dalam buku terbarunya, 'hard Choice' yang menyebut bahwa ISIS merupakan teroris yang sengaja dibentuk Israel dan AS untuk terus menciptakan kekacauan di Timur Tengah.

Tentara Irak pada akhirnya memusnahkan stok persenjataan dan amunisi yang digunakan militan ISIS di wilayah tersebut.

Kondisi Irak saat ini telah dicengkeram oleh siklus kekerasan sektarian mematikan yang didukung penuh oleh Saudi Arabia. Menurut laporan, kekuatan Barat dan negara-negara Arab sekutu Saudi Arabia telah mendukung para militan ISIS yang beroperasi di Irak dan menyediakan mereka uang serta senjata.

Sumber : http://www.spektanews.com/2014/08/tentara-irak-temukan-persenjataan-isis.html#sthash.q6oUeo5B.dpuf

Read more...

ISLAM IS A WAY OF LIFE

ISLAM IS A WAY OF LIFE
ALLAH SANG MAHA ESA & MAHA BERKUASA
Jadwal Waktu Sholat (6 Juta Kota)

BIMBINGAN SHOLAT WAJIB ( Klik Gambar untuk Mulai )

Hanya Allah SWT yang Maha Berkuasa atas Dunia dan Akhirat

Hanya Allah SWT yang Maha Berkuasa atas Dunia dan Akhirat

Kami Mencintai Allah SWT dan Muhammad SAW

Kami Mencintai Allah SWT dan Muhammad SAW

Nabi yang Paling Kami Cintai adalah Muhammad SAW

Nabi yang Paling Kami Cintai adalah Muhammad SAW

  © Free Blogger Templates Joy by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP