LAA ILAAHA ILLALLAH

LAA ILAAHA ILLALLAH

SEKAPUR SIRIH


ASSALAAMU'ALAIKUM WR. WB.
BISMILLAAHIR ROHMAANIR ROHIIM...

ALHAMDULILLAH, BLOG AL-ISLAM INI DIBUAT DENGAN TUJUAN UTAMANYA ADALAH DAKWAH ISLAMIAH SERTA MEMBERIKAN KEBEBASAN BEREKSPRESI DALAM BERAGAMA ISLAM BAGI PARA PEMELUKNYA DEMI TERCAPAINYA SUATU PEMAHAMAN YANG KOMPREHENSIF & MENDALAM TENTANG AGAMANYA MELALUI PRINSIP-PRINSIP SALING MENGHORMATI, SALING MENGINGATKAN SESAMA MUSLIM DENGAN BERLANDASKAN KEPADA TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA TANPA ADA NIAT SEDIKITPUN UNTUK MENDISKREDITKAN AGAMA-AGAMA LAIN DI LUAR AGAMA ISLAM.
(Pengasuh Blog)

MUTIARA ISLAM (1) :

MUTIARA ISLAM (2) :

MUTIARA ISLAM (3) :

BERSYUKUR KEPADA ALLAH

>> 19 Maret 2009

Allah menciptakan segala sesuatu dengan tujuan tertentu, seperti anugerah-Nya. Setiap anugerah ini—hidup, keimanan, makanan, kesehatan, sepasang mata dan telinga kita—merupakan anugerah kepada manusia agar bersyukur kepada-Nya.

Ketika kita meninggalkan ketidakacuhan dan kebodohan serta berpikir dan merenung, kita pasti menyadari bahwa segala sesuatu di sekitar kita merupakan anugerah dari pencipta kita yaitu Allah. Semua makanan yang kita nikmati, udara untuk kita bernapas, keindahan di sekitar kita, mata kitalah yang membuat kita melihat semua ini. Semuanya merupakan anugerah dari Allah swt.. Sedemikian banyaknya anugerah ini sehingga digambarkan dalam Al-Qur`an,

“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya, Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (an-Nahl: 18)

Tanpa diragukan lagi, semua anugerah ini diberikan dengan sebuah alasan. Tiada sesuatu pun diciptakan bagi kita untuk digunakan sebagaimana kehendak kita sendiri. Sebaliknya, alasan bagi semua kemurahan ini—apa pun bentuknya—adalah perintah kepada manusia supaya menuju ketentuan Allah. Hal ini karena segala sesuatu yang diberikan Allah mengharuskan kita bersyukur sebagai balasannya. Allahlah yang memberikan rahmat. Karena itu, kita harus menunjukkan keikhlasan bersyukur hanya kepada-Nya.

Rasa bersyukur merupakan ibadah dan juga cara untuk melindungi kita dari “penyimpangan”. Tidak bersyukur berarti melangkah menuju kerusakan dan kejahatan, melupakan kelemahan-kelemahan, dan menjadi takabbur ketika mereka semakin kaya dan berkuasa. Menunjukkan rasa bersyukur kita kepada Allah berarti melindungi diri dari “kerusakan”. Mereka yang menunjukkan rasa syukurnya kepada Allah disertai ilmu bahwa semua yang mereka capai adalah pemberian Allah, berarti mereka mengetahui bahwasanya mereka bertanggung jawab menggunakan semua rahmat ini di jalan Allah dan seperti kehendak-Nya. Itulah rasa syukur kepada Allah yang didasari kerendahan hati dan kedewasaan para rasul. Seperti Nabi Daud a.s. atau Nabi Sulaiman a.s. yang kepadanya diberikan harta, kedudukan, dan ketundukan. Sebenarnya, peristiwa Qarun—yang menjadi ingkar disebabkan harta—adalah karena ia tidak bersyukur kepada Allah.

Jika orang beriman tidak menjadi takabbur dan melampaui batas dengan rahmat dan harta yang diberikan kepadanya, Allah akan menambahkan kenikmatan yang telah diberi. “Sesungguhnya, jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Ibrahim: 7)

Bersyukur tidak mesti selalu ditunjukkan dengan kata-kata. Yang justru harus dilakukan adalah menggunakan setiap anugerah di jalan yang disukai Allah. Sebagai tahap awal, tubuh yang dianugerahkan kepada kita, harus kita pergunakan untuk berjuang karena-Nya. Al-Qur`an pun memberitahukan bagaimana cara menunjukkan rasa syukur kita kepada Allah, yaitu dengan menyebut semua anugerah-Nya, dengan menyampaikan “pesan”-Nya kepada semua,

“Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang meminta-minta maka janganlah kamu menghardiknya. Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).” (Ad-Dhuhaa: 5-11)

ISLAM IS A WAY OF LIFE

ISLAM IS A WAY OF LIFE
ALLAH SANG MAHA ESA & MAHA BERKUASA
Jadwal Waktu Sholat (6 Juta Kota)

BIMBINGAN SHOLAT WAJIB ( Klik Gambar untuk Mulai )

Hanya Allah SWT yang Maha Berkuasa atas Dunia dan Akhirat

Hanya Allah SWT yang Maha Berkuasa atas Dunia dan Akhirat

Kami Mencintai Allah SWT dan Muhammad SAW

Kami Mencintai Allah SWT dan Muhammad SAW

Nabi yang Paling Kami Cintai adalah Muhammad SAW

Nabi yang Paling Kami Cintai adalah Muhammad SAW

  © Free Blogger Templates Joy by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP