TIDAK BERSELISIH DIANTARA ORANG-ORANG BERIMAN
>> 19 Maret 2009
Salah satu rahasia keberhasilan orang-orang beriman adalah eratnya tali ukhuwah dan solidaritas. Al-Qur`an menekankan pentingnya persatuan, “Sesungguhnya, Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (ash-Shaff: 4)
Perkataan atau perbuatan yang merusak eratnya ukhuwah akan menjadi musuh dan melawan agamanya sendiri. Dalam Al-Qur`an, Allah memperingatkan kaum muslimin agar waspada terhadap ancaman ini,
“Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya, Allah beserta orang-orang yang sabar.” (al-Anfaal: 46)
Selanjutnya, orang yang beriman dengan tulus harus berhati-hati agar tidak bertengkar, menjauhi kata-kata atau sikap yang dapat melukai perasaan saudaranya. Selanjutnya, ia harus berlaku sedemikian rupa untuk menghindari pertengkaran serta menambah kepercayaan di antara mereka. Di dalam Al-Qur`an, kita dapatkan perintah yang jelas,
“Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya, setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya, setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (al-Israa`: 53)
Jika orang yang beriman berbeda pendapat dengan saudaranya pada suatu masalah, ia harus bertingkah laku dan berkata dengan sopan dan lembut. Dalam mengeluarkan pendapat, ia harus memperlihatkan asas “musyawarah” dan tidak “berdebat”. Jika ada pertikaian di antara dua orang beriman, yang harus dilakukan adalah mengacu pada ayat,
“Sesungguhnya, orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” (al-Hujuraat: 10)
Harus dicatat bahwa perdebatan kecil akan berpengaruh negatif pada jalan dakwah.